Apakah RJP bisa menyelematkan kehidupan? Mungkin pernah kita melihat di film Baywatch, seorang penjaga pantai menyelamatkan seseorang yang tiba-tiba pingsan dan mengalami henti nafas atau henti jantung.
Di kehidupan nyata, tepatnya di Iowa Amerika Serikat, sekelompok penjaga kolam renang telah membuktikan hal itu. Ketika sedang memberikan kursus berenang, tiba-tiba mereka melihat seorang anak sedang tenggelam di dasar koma. Sambil menghubungi 911, mereka melakukan RJP sebagai langkah pertolongan awal. Akhirnya tim penolong berhasil melakukan pertolongan dan sang anak bisa selamat setelah mengalami henti nafas dan jantung.
Oleh karena itu, American Heart Association melatih ribuan orang untuk dilatih RJP setiap tahunnya. karena terbukti RJP dapat melipatgandakan angka harapan hidup orang-orang dengan henti nafas dan jantung.
Penyakit Kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) adalah pembunuh no 1 di Amerika. Angka kematian mencapai 220.000 per tahun yang terjadi mendadak tanpa peringatan terlebih dahulu oleh karena henti jantung mendadak. Korban akan meninggal dalam beberapa menit (>9 menit) apabila RJP tidak segera dilakukan. RJP dapat memompa darah dan oksigen ke organ-organ vital misalnya jantung, otak dan paru-paru. Tanda-tanda henti jantung mendadap adalah pasien tiba-tiba tidak sadar, syok dan nafas normal berhenti. Sebagian besar henti jantung (70-80%) terjadi di rumah. Dan hanya 5 persen yang bisa survive.
Alangkah baiknya dengan dukungan dana dan program dari pemerintah, program ini diajarkan kepada masyarakat misalnya Polisi, Satpam, Penjaga Pantai, Penjaga kolam renang, dan masyarakat lain yang berminat.
(Y&i- dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment