Tuesday, July 29, 2008

Berpikir dengan Otak yang Utuh

Sering kita lihat di sekitar kita, ada seorang anak yang dinasehati oleh orang tua maupun guru untuk senantiasa rajin belajar supaya mendapatkan ranking yang tinggi , supaya bisa melanjutkan sekolah ke sekolah favorit , supaya bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dan seterusnya dan seterusnya. Ketika itu akan menjadi kebanggaan tersendiri apabila nilai-nilai yang tinggi adalah nilai semacam matematika, ilmu pengetahuan alam, kimia, fisika dsb. Tetapi nilai-nilai lain yang bergenre kesenian,seperti menggambar, senirupa, dan sejenisnya tidak terlalu diunggulkan. Dan tidak terlalu dipermasalahkan apabila nilai yang didapat kurang bagus.

Apa yang terjadi di atas itu menunjukkan adanya diskriminasi terhadap potensi kecerdasaan anak yang sebenarnya tidak hanya meliputi ilmu-ilmu eksakta saja, tetapi juga meliputi bidang kesenian, kemampuan berimaginasi, kecerdasan motorik dan lain-lain. Tidak semua kecerdasan mudah dinilai seperti halnya nilai-nilai ujian. Kecerdasan yang bersifat kualitatif seperti kemampuan melukis, menari, menyanyi bahkan berimajinasi hanya bisa dinilai dengan menggunakan perasaan kita.

Secara Fisiologi dalam ilmu kedokteran, bagian Otak yang mempunyai fungsi untuk berpikir, diklasifikasikan menjadi dua belahan yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Belahan kiri berfungsi untuk menggerakan anggota tubuh sebelah kanan sedangkah belahan otak kanan berfungsi menggerakkan anggota tubuh yang sebelah kiri. Sedangkan dalam proses berpikir, otak kiri mempunyai sifat untuk berpikir analisis, konvergen, dan linear. Sedangkan otak kanan mempunyai sifat berfikir secara holistik, divergen dan acak. Oleh karena itulah otak kiri sangat bagus dalam melakukan sesuatu yang sifatnya matematis, logika dan analisis. Sedangkan otak kanan mempunyai kemampuan berfikir yang tidak berurutan dan terstruktur sehingga bagus dalam melakukan proses berimajinasi dalam bidang seni, desain maupun kreativitas, maupun dalam pengelolaan emosi dan hubungan antar manusia.

Ketidakmengertian tentang perbedaan cara berpikir kedua otak itulah yang menyebabkan kita lebih menghargai kemampuan otak kiri. Sistem pendidikan pun mendukung ke arah itu yang bisa dilihat ketika menjawab soal ujian diharapkan siswa menjawab satu macam jawaban yang tepat (konvergen). Karena yang dilatih adalah otak kiri saja, maka otak kanan yang mewakili dunia kreatifitas menjadi terbelenggu.

Pemikir otak kanan banyak digunakan oleh kalangan seniman, ahli desain grafis, pengusaha, dan peneliti. Otak kanan dengan keunikan sifatnya membuat kita mampu memecahkan masalah ketika proses berpikir linear yang dikerjakan otak kiri sudah menemui jalan buntu.

Pada masa sekarang mulai terjadi keseimbangan dari pemakai otak kiri ke pemakai otak kanan. Bisa kita lihat di media massa bahwa dunia entertaintmen/seni mulai mendapat tempat di hati pemirsa. Sehingga ketika kita menanyakan cita-cita seorang anak jika sudah besar nanti, banyak diantara mereka yang menjawab ingin menjadi artis, penyanyi atau bintang film. Sangat berbeda dengan masa sekitar 10-20 tahun yang lampau ketika profesi dokter atau insinyur menjadi jawaban standar seorang anak ketika ditanya cita-citanya.

Dalam salah satu tulisan di milis, pernah diungkapkan kenapa Amerika lebih maju dari Negara-negara Asia walaupun siswa terpelajar yang menjuarai pelbagai Olimpiade matematika dan Sains banyak yang berasal dari Negara Asia termasuk Indonesia. Jawabannya adalah kemampuan Amerika dalam mengemas dan menjual mimpi. Bisa kita lihat bagaimana Disneyland begitu terkenal di seluruh dunia, Holywood yang membombardir dunia dengan film-film mimpinya. Bagaimana buku-buku dan pelatihan psikologi popular yang membahas hubungan antar manusia menjadi trend yang menyebar ke seantero jagat.

Suka tidak suka, mau tidak mau orang-orang dengan kemampuan otak kanan mulai dicari dan dipakai oleh bidang-bidang yang selama ini banyak menggunakan otak kiri misalnya dunia otomotif dan elektronik. Ketika seorang lulusan MFA (Master of Fine Art) lebih dicari daripada seorang MBA (Master of Bisnis Adnministration) oleh perusahaan otomotif untuk menciptakan konsep dan desain mobil. Handphone yang kita gunakan, tidak hanya fungsinya yang kita cari tapi mulai bergeser ke arah fashion. Sehingga tidak heran ketika sebuah Handphone bermerk Vertu dihargai puluhan hingga ratusan juta oleh karena desain dan eksklusifitasnya. Barangkali Kita juga bisa menjelaskan bagaimana sebuah coretan-coretan cakar ayam Sang Maestro lukisan dihargai hingga ratusan juta. Keunikan inilah yang menjadi salah satu kekuatan pikiran otak kanan. Dunia Kedokteran di Amerika yang lebih banyak menggunakan otak kiri, sedang mencoba memasukkan kurikulum empati terhadap mahasiswa kedokteran dengan cara mengajak mereka untuk menginap di rumah sakit sehingga bisa merasakan penderitaan pasien-pasien yang sedang dirawat di Rumah Sakit. Sehingga output yang diharapkan adalah dokter-dokter yang memandang pasien tidak sebagai objek, tetapi sebagai pribadi-pribadi yang juga mempunyai perasaan. Dunia bisnis pun sangat mengandalkan otak kanan yang mampu berpikir "out of the box" dalam menciptakan ide-ide bisnis dan memenangkan persaingan dalam marketing. Ketika otak kiri sudah buntu, otak kananlah yang mengambil alih kemudi dengan cara berpikirnya yang abstrak, melompat-lompat dan cenderung liar.

Apabila Kita perhatikan di zaman sekarang, penggunaan otak kiri sudah banyak digantikan oleh alat yang kita sebut komputer. Dari mulai hitung-hitungan sederhana, hingga program-program yang canggih sudah mulai diambil alih oleh komputer yang sangat akurat presisinya. Bisa kita katakan bahwa pekerjaan manusia yang tersisa dan tidak bisa diambil alih oleh komputer adalah kemampuan seni. Sampai sekarang, belum ada computer yang bisa membedakan apakah seorang wanita itu cantik atau tidak cantik. Karena itu dengan otak kananlah kita bisa unggul dari komputer.

Allah menciptakan segala sesuatu ada manfaatnya termasuk otak yang jelas-jelas kita rasakan kekuatannya. Otak kanan dengan karakteristiknya dan otak kiri dengan sifat-sifatnya akan menjadi lebih bermanfaat apabila digunakan secara komplementer. Kita kita ingin mendapatkan gambaran yang utuh tentang sesuatu hal, maka kita gunakan otak kanan kita, sedangkan untuk menganalisis perbagian, kita gunakan otak kiri kita. Seorang pengusaha ketika mencari ide usaha akan menggunakan otak kanannya yang kreatif, dan setelah ide tersebut didapatkan, barulah otak kiri yang menyusun estimasi analisis Return of Invesment, Laba Rugi dan sebagainya.

Banyak cara yang dilakukan untuk mensinkronkan kedua otak kita. Misalnya dengan melakukan senam otak, membuat peta pikiran ketika membuat catatan, mengasosiasikan dengan imaginasi ketika menghapal dan berhitung dan lain sebagainya. Karena telah terbukti bahwa otak kanan berkaitan dengan "long term memory".

Di masa yang akan datang, bisa jadi peranan pemikir otak kanan lebih banyak dicari dan lebih menjanjikan daripada sekedar menjadi pemikir otak kiri. Oleh karena itu maka tidak ada kata terlambat untuk mulai mengaktifkan sisi kanan otak kita.

Yandi Ariffudin

Tuesday, July 8, 2008

Kiamat Sudah Dekat


Oleh Ihsan Tandjung

Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sedemikian kuatnya mengkondisikan ummatnya untuk menghayati betapa hari Kiamat telah dekat. Sehingga dalam suatu khutbah beliau digambarkan ibarat seorang komandan perang yang memperingatkan pasukannya agar selalu dalam keadaan full alert alias waspada siaga satu.

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلَا صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ يَقُولُ صَبَّحَكُمْ وَمَسَّاكُمْ وَيَقُولُ بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةُ كَهَاتَيْنِ وَيَقْرُنُ بَيْنَ إِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى

Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu ’anhu: “Adalah Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bila menyampaikan khotbah mata beliau memerah, suara meninggi dan sangat marah, seakan-akan panglima perang yang sedang memperingatkan pasukannya dengan aba-aba: “Awas! Berjaga-jagalah kalian pada pagi hari dan petang harimu!” dan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Aku dan hari kiamat diutus (berdampingan) seperti ini.” Dan beliau menghimpun jari telunjuk dengan jari tengahnya.”(HR Muslim 4/359)

Bayangkan..! Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam diriwayatkan sebagai memerah matanya, meninggi suaranya dan berkhutbah dalam keadaan sangat marah...! Sungguh persis seperti seorang komandan di tengah medan jihad yang sedang memberi arahan kepada pasukannya. Beliau samasekali tidak ingin seorangpun pasukannya lengah dalam mengantisipasi gerak musuh. Sebab kelengahan pasukan bisa menyebabkan musuh berhasil menjebol benteng ummat dan itu berarti seluruh ummat Islam bakal terancam nyawanya. Sungguh, Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam sangat mematuhi arahan Allah subhaanahu wa ta’aala di dalam ayat di bawah ini:

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا

“Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari itu (kiamat) sudah dekat waktunya.” (QS Al-Ahzab ayat 63)

Memang sudah sepantasnya kita ummat Islam yang hidup di zaman ini menghayati bahwa hari Kiamat sudah dekat. Mengapa? Karena bila kita ingat bahwa Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam merupakan penutup rangkaian nabi-nabi Allah subhaanahu wa ta’aala berarti kita merupakan penutup berbagai ummat. Bila beliau dijuluki Nabi Akhir Zaman berarti kita merupakan Ummat Akhir Zaman. Dan berdasarkan hadits Ringkasan Perjalanan Sejarah Ummat Islam, kita dewasa ini sedang menjalani kehidupan di babak keempat dari lima babak yang bakal dilalui ummat Islam hingga menjelang dekatnya kedatangan hari Kiamat.

تكون النبوة فيكم ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم تكون ملكا عاضا فيكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها الله إذا شاء أن يرفعها ثم يكون ملكا جبريا فتكون ما شاء الله أن تكون ثم يرفعها إذا شاء أن يرفعها ثم تكون خلافة على منهاج النبوة ثم سكت (أحمد)

”Masa kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian, selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang menggigit selama beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa raja-raja yang memaksakan kehendak dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian. Kemudian beliau terdiam.” (Hadits hasan riwayat Imam Ahmad 37/361)

Babak pertama, yaitu babak Kenabian telah berlalu. Ia merupakan masa di mana ummat Islam –yakni para sahabat radhiyallahu ’anhum- hidup bersama Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sejak awal beliau diutus hingga berpulang ke rahmatullah.

Babak kedua, yaitu babak Kekhalifahan yang mengikuti manhaj Kenabian juga telah berlalu. Ia ditandai dengan munculnya para khulafa ar-rasyidin, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhum.

Babak ketiga, yaitu babak raja-raja yang menggigit juga telah berlalu. Ia ditandai dengan masa di mana ummat memiliki para pimpinan yang dijuluki khalifah-khalifah namun pola suksesinya menerapkan pola kerajaan alias pola oligarkhi atau sistem waris-mewarisi tahta kerajaan. Mereka dijuluki raja-raja yang menggigit karena mereka masih ”menggigit” Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah An-Nabawiyyah. Babak ini berlangsung sangat lama sekitar 13 abad...! Sejak Bani Umayyah, Bani Abbasiyyah dan Kesultanan Ustmani Turki. Ia berakhir pada tahun 1924 atau 1342 Hijriyyah.

Semenjak babak ketiga berlalu, maka ummat Islam memasuki babak keempat, yakni babak raja-raja yang memaksakan kehendak. Babak ini belum berlalu. Kita sedang menjalani babak ini. Suatu babak yang sering disebut sebagai the darkest ages of the Islamic History. Tanda bahwa babak ini belum berakhir ialah fakta bahwa babak kelima, yakni babak kekhalifahan mengikuti manhaj kenabian belum muncul kembali. Padahal Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam menginformasikan kepada kita bahwa babak penuh keadilan dan kejayaan Islam tersebut pasti bakal muncul. Kapankah ia akan muncul? Wallahu a’lam bish-showwab.

Suatu hal yang pasti, kalau kita umpamakan perjalanan kelima babak perjalanan sejarah ummat Islam ini sebagai sebuah skenario film, maka ia sangat layak disebut sebagai film berjudul Akhir Zaman. Dan kalau kita mengikuti sebuah cerita yang mengandung lima babak dan kita tahu bahwa kita sudah sampai ke babak keempat, saya kira sudah sepantasnya kita beranggapan bahwa ini bukanlah masih di awal cerita, atau di bagian pertengahannya. Namun lebih wajar dikatakan bahwa ini sudah menjelang akhir dari rangkaian cerita.

Berarti, saudaraku, tidakkah pantas kitapun mengucapkan apa yang Allah subhaanahu wa ta’aala telah firmankan di dalam Kitab-Nya: BOLEH JADI KIAMAT SUDAH DEKAT WAKTUNYA...!

Marilah kita jauhi sikap santai dan acuh tak acuh terhadap fenomena hidup di Akhir Zaman menjelang datangnya Kiamat. Marilah kita tingkatkan pengetahuan dan keyakinan kita akan tanda-tanda menjelang datangnya Kiamat agar kita dapat mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan skenario ilahi yang bakal –insyaAllah- pasti terjadi. Semoga Allah subhaanahu wa ta’aala memasukkan kita ke dalam golongan yang tidak salah mensikapi segenap tanda demi tanda Akhir Zaman yang kian membenarkan kenabian Rasulullah Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam.

source: http://www. eramuslim.com

Sunday, July 6, 2008

Abad Kebijaksanaan



There nothing last forever. Tiada yang abadi di dunia ini. Segalanya harus dan terus selalu berubah. Yang abadi adalah perubahan itu sendiri.

Begitu juga dengan peradaban manusia. Dimulai dengan suatu masa dimana keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan mendorong manusia pada masa itu untuk berburu demi kelangsungan hidupnya sehingga dikenallah sebagai Zaman Berburu.

Kemudian ketika manusia mulai mengenal dan belajar budi daya, mereka pun mulai bercocok tanam untuk kelangsungan hidupnya. Binatang-binatang pun mulai diternakkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Dan disebutlah sebagai Zaman Pertanian.

Ketika teknologi semakin meningkat dan kebutuhan dasar sudah mulai terpenuhi, peradaban manusia mulai mengenal apa yang disebut zaman industri. Hampir semua kebutuhan primer, sekunder dan tertier ummat manusia bisa dipenuhi secara otomatis dan diproduksi secara massal.

Dan Zaman ini pun mulai kehilangan popularitasnya setelah perkembangan dunia informatika telah sedemikian hebatnya, sehingga dengan mudahnya kita bisa mencari apapun informasi yang kita inginkan. Inilah yang disebut Zaman Informasi.

Akhirnya sesuai hukum alam dan perubahan yang tak mungkin dihindarkan, bukan tidak mungkin dalam waktu yang relatif cepat, Zaman ini akan mulai digeser dengan Zaman Kebijaksanaan (wisdom). Ketika uang, kekayaan, jabatan akan menjadi kurang menarik lagi bagi orang-orang di zaman itu. Kekayaan, jabatan dan kenikmatan dunia lain memang penting tapi bukan yang utama lagi. Orang mulai mencari makna apa yang ada di balik semua kenikmatan itu. Spiritualisme (tanpa memandang agama) akan menjadi hal-hal yang lebih diutamakan. Sufi-sufi baru bisa jadi akan lahir misalnya dari balik meja direksi-direksi Perusahaan besar dan ternama. Pelatihan-pelatihan di bidang pengembangan diri dan spiritualisme akan menjadi trend baru dimana-mana. Manusia akan merasa berbahagia apabilah telah mengenal jati dirinya. "Give" akan lebih banyak daripada "Take". Suatu kebahagiaan besar apabila bisa memberikan sesuatu baik berupa barang, jasa ataupun kebahagiaan itu sendiri kepadaorang lain. Dan umat manusia akan semakin saling membantu saling menghargai dan lebih mengedepankan win-win solution daripada berkompetisi.

Mudah-mudahan khayalan ini menjadi kenyataan dan dunia menjadi lebih baik lagi. Amin.

Yandi Ariffudin

Sang Pengkhayal

Wednesday, July 2, 2008

Starting Business for Dummies


"Sembilan dari sepuluh pintu rezeki ada dalam bisnis"


Bagi orang-orang yang banyak berada di kuadran kiri (baca buku robert kiyosaki) seperti Saya, adalah hal yang kelihatannya tidak mungkin untuk mempunyai bisnis sendiri. Tapi ternyata jalan selalu ada bagi yang mau berusaha. Man Jadda wa Jadda, Siapa yang berusaha bersungguh-sungguh, dia yang akan mendapatkan. Begitu pepatah arab bilang. Apa yang disampaikan ini adalah rangkuman dari pengalaman, beberapa buku yg dibaca serta seminar yang diikuti. Tujuh langkah memulai usaha:

1. Set Your Goal

Niat adalah bagian awal yg penting dalam memulai usaha. Setiap amal perbuatan dimulai dari niat. Bayangkan dan visualisasikan bahwa kita sudah sukses sebagai pengusaha atau entrepreuneur. Masukkan visualisasi uang dan kemakmuran dalam pikiran bawah sadar kita. Rasakan bahwa kita sudah sukses. Pikiran-pikiran itulah yang akan bertindak sebagai acuan dalam melangkah. Dalam kedokteran dikenal otak kanan dan otak kiri. Gunakan otak kanan untuk berimaginasi dan berkreasi sebebas-bebasnya dan biarkan otak kiri yang memikirkan caranya. Karena bisnis banyak berkaitan dengan kreativitas, maka latihlah otak kreativitas anda dengan berpikir yang aneh dan tidak biasa, melakukan hal-hal yang berbeda di luar kebiasaan dsb. Jangan takut dianggap orang aneh bahkan gila. Entrepreuneur adalah kumpulan orang-orang aneh yang melakukan sesuatu yang dianggap aneh pada masanya.

2. Bekerja sama dengan ahlinya

Profit dalam bisnis adalah hal yang dicari oleh semua pengusaha, tapi ketamakan juga haruslah dihindari. apabila kita merasa tidak mumpuni dalam bisnis, carilah orang yang ahli dalam bidang tersebut. Contohnya ketika akan berbisnis di bidang bimbingan belajar, bekerjasamalah dengan seorang pendidik yang biasa berbisnis di bidang pendidikan, rekrutlah guru-guru yang terbaik di bidangnya. Jangan takut keuntungan kita berkurang karena dibagi dengan partner. Apabila saham kita hanya 10% mungkin itu yang terbaik dibandingkan kita punya saham 100% tapi usaha kita jalan di tempat. BOTOL (berani optimis dengan tenaga orang lain), BODOL (Berani Optimis Dengan Duit Orang Lain), dan BOOL (Berani Optimis dengan Otak Orang lain) adalah slogan dari Purdie chandra selaku pendiri entrepreuneur university dan pemilik bimbingan belajar primagama, yang bisa kita terapkan dalam bisnis kita.

3. Sisihkaan penghasilan/ gaji kita

Modal adalah hal penting untuk memulai usaha. Tapi tidak adanya modal bukanlah alasan untuk tidak memulai bisnis. Seperti Saya katakan sebelumnya kita bisa menggunakan ilmu bodol nya pak purdie. Dengan hanya bermodalkan ide dan menggunakan duit orang lain, kita sudah bisa melaksanakan bisnis. Tapi alangkah baiknya apabila sebagian modal adalah milik kita sendiri . Bagaimana cara mendapatkannya? Sisihkan penghasilan anda secara teratur.

Baca di http://theyandi.blogspot.com/2008/02/bagaimana-mengelola-penghasilan.html

4. No Gut No Glory

Tanpa keberanian, tak ada kejayaan. Barangkali Billy Liem akan mengatakan dengan cara lain, yaitu Dare to Fail. Kegagalan dalam bisnis, bukanlah sesuatu yang aneh dan mengakhiri segalanya. Justru dengan kegagalan kita bisa belajar banya. Baca di http://theyandi.blogspot.com/2008/06/never-give-up.html ketika saya menutup usaha franchise saya yang pertama, dengan bangga saya mengatakan" Saya telah berhasil menutup usaha saya". Tanamkan selalu sikap mental positif dalam hidup kita. Never Say No! Tapi katakanlah "Why Not?"

5. Banyak Belajar

Mempunyai Tentor adalah hal yang ideal bagi pebisnis pemula. Tentorlah yang akan mengajarkan dan membimbing kita melalui step-step yang seharusnya kita lakukan. Tapi apabila kita tidak memiliki tentor, banyaklah membaca buku, berdiskusi dengan teman-teman yang seide, mengikuti seminar bisnis, rajin-rajin datang ke pameran bisnis, atau belajar bisnis secara online seperti halnya di http://www.bisnis2121.com/internetmarketing/?id=yandizt . Apabila kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan terbawa wangi. Barangkali begitu.

6. Just Do It

Bagaimana ketika ilmu bisnis kita belum mumpuni? Apakah kita bisa memulai bisnis? Just Do It! seperti itulah slogan sepatu nike. Tidak usah berpikir bahwa kita harus tamat sekolah bisnis atau membaca semua jurnal-jurnal bisnis sebelum memulai bisnis. Street Smart! Belajarlah di lapangan! Learning by doing. Insya Allah kita akan menemukan banyak solusi dalam perjalanannya. Yakinlah!

7. Letakkan uang di kepalamu, bukan di hatimu

Kita bisa menghasilkan uang dengan memikirkannya, tapi janganlah diletakkan di hati kita karena kita bisa menjadi budak uang. Uang bisa menjadi berhala-berhala baru abad ini. Jangan bekerja mengejar uang, tapi biarlah uang yang bekerja untuk kita, begitulah yang dikatakan Robert Kiyosaki.

Barangkali itu yang bisa disampaikan, mohon maaf atas segala kesalahan, maklumlah masih belajar. Saya cuma ingin virus entrepreuneurship cepat menular sehingga bisa membuka lapangan pekerjaan, tidak ada lagi pengangguran, dan tidak ada lagi orang yang berebutan BLT yang dibagikan oleh pemerintah. Semoga Indonesia bisa menjadi lebih baik lagi. Amin

Yandi Ariffudin

Oke Zone Breaking News

Iklan

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service