Friday, February 29, 2008

Pinjamlah Uang Ketika Anda mampu, bukan ketika membutuhkannya.



Judul di atas adalah nasihat bisnis yang diberikan oleh Al Casey, mantan Chairman dan CEO American Airlines. Aneh memang, bukankah kita biasanya pinjam uang ketika kita butuh, bukan ketika kita mampu? Seorang pengusaha Indonesia alumni Entrepreuneur University, Miming Pangarah, mengatakan dia merasa sukses apabila bisa mendapatkan hutang lebih besar lagi. Lagi-lagi hutang!

Hutang nampaknya tidak bisa lepas dari sosok pengusaha. Baik pengusaha yang sudah mapan, apalagi pengusaha yang baru merintis. Memang banyak juga pengusaha yang tidak pernah terlibat hutang sama sekali. Hutang bagi pengusaha adalah hal yang lumrah, baik hutang ke bank, hutang ke distributor, hutang sewa dan macam macam hutang lagi.

Di sini kita mencoba bagi hutang menjadi dua macam, hutang produktif dan hutang tak produktif. Hutang produktif adalah hutang yang dilakukan untuk memulai usaha atau pengembangan usaha, sehingga pembayaran cicilan hutang tersebut berasal dari hasil usaha itu sendiri. Sedangkan hutang tak produktif adalah hutang yang dilakukan bukan untuk usaha, misalnya untuk konsumtif, sehingga pembayaran hutang berasal dari gaji atau simpanan kita. Ketika kita berhutang,terutama hutang produktif, kita harus bisa memikirkan bagaimana pengembalian hutang itu. Untuk itu sebaiknya kita punya sumber cadangan darurat untuk pembayaran hutang tersebut, manakala usaha kita belum profit. Kalo kita masih berstatus sebagai karyawan yang belajar berbisnis, mungkin cadangan pembayaran berasal dari gaji kita. Benar seperti dikatakan Al Casey, pinjamlah uang ketika kita mampu, bukan ketika kita butuh. Jadi kita pinjam uang bukan untuk memenuhi kebutuhan kita, tapi justru untuk memperbesar penghasilan atau asset kita. Itulah inti dari hutang produktif.

Asal hutang produktif bisa berasal dari macam-macam. Bisa dari Bank, Relasi, Keluarga dan kartu kredit. Saya akan mencoba mengulas sedikit strategi berhutang melalui kartu kredit karena sangat menarik dan menantang. Untuk bermain dengan kartu kredit, ada tips yang pernah diberikan oleh salah seorang relasi saya. Misalnya kita punya 5 kartu kredit yang masing-masing mempunyai limit 5 juta. Di hari pertama kita lakukan penarikan Rp 5 juta dari kartu kredit ke-1, hari kedua dilakukan lagi penarikan Rp 5 juta dari kartu kredit ke-2, hari ketiga dilakukan lagi penarikan Rp.5 juta dari kartu kredit ke-3 dan seterusnya. Sehingga di hari ke-5 sudah terkumpul dana Rp 25 juta. Nah dari modal awal itu kita bisa mulai melakukan usaha apa yang kita inginkan. Sekarang bagaimana pembayarannya? Nah disini letak seninya. Ketika jatuh tempo kartu kredit ke-1 sudah tiba, kita lakukan pembayaran total tagihan kartu kredit ke-1 yaitu sebesar Rp.5 juta dari hasil usaha kita atau dari dana cadangan dulu jika usaha kita belum menghasilkan. Dalam hukum perbankan menurut teman saya itu, apabila kita sudah melunasi tagihan kartu kredit, maka dalam waktu 24 jam kita sudah bisa melakukan penarikan kredit baru. Rumus itulah yang dipakai untuk menutupi tagihan kartu kredit ke-2 s/d ke-5.

Caranya bagaimana?

Kita lakukan penarikan dari kartu kredit ke-1 sebesar Rp 5juta kemudian uang tersebut digunakan untuk membayar total tagihan kartu kredit ke-2. Setelah 24 jam pembayaran total tagihan kartu kredit ke-2, kita lakukan lagi penarikan sebesar Rp 5 juta dari kartu kredit ke-2. Uang tersebut kemudian digunakan untuk pembayaran total tagihan untuk kartu kredit ke-3. Dan demikian seterusnya.
Memang sepintas terlihat seperti gali lubang tutup lubang, tapi cara ini cukup masuk akal dan kelihatannya ampuh untuk memenuhi modal awal dalam waktu yang singkat.
Tapi syarat yang harus dipenuhi adalah kita mempunyai manajemen waktu yang baik serta usaha yang akan kita jalankan cukup prospektif atau kita mempunyai cadangan modal sebesar 1/(jumlah kartu kredit) dari jumlah total pinjaman perbulannya. Misal seperti contoh di atas, jika total pinjaman kartu kredit sebesar Rp 25 juta dari 5 kartu kredit dan masing-masing pinjaman Rp 5 juta maka kita harus punya dana cadangan/keuntungan usaha perbulan sebesar = 1/5 x Rp 25 juta =Rp 5 juta. Itulah cara membuat kartu kredit kita lebih produktif. Luar biasa.

Terus terang Saya sendiri belum pernah mencoba karena kartu kredit saya cuma satu. Mungkin lain waktu jika ada rencana pengembangan usaha. Jika ada teman pembaca yang pernah mencoba, atau ada tips lain bisa disharing disini. Terima kasih.

(Y&i- dari berbagai sumber)

Thursday, February 28, 2008

Pertolongan Pertama Pada Keracunan



Mungkin kita sering mendengar berita di Koran, majalah, atau televisi bahwa sekelompok pekerja di pabrik tiba-tiba muntah dan pusing setelah melahap jatah makan siang yang disediakan oleh catering. Atau tamu undangan yang tiba-tiba mencret setelah menyantap hidangan dalam acara pesta pernikahan. Kira-kira apa yang ada di pikiran kita? Keracunan kah?

Ya betul kita bisa mencurigai seseorang dicurigai menderita keracunan bila :

1. Seorang yang sehat mendadak sakit.

2. Gejalanya tak sesuai dengan suatu kadaan patologik tertentu.

3. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yang besar.

4. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu yang lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat-zat kimia.

Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.


Zat yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk :

  1. Padat, misalnya obat-obatan, makanan
  2. Gas, misalnya CO
  3. Cair, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, zat kimia.

Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :

  1. Tertelan melalui mulut, keracunan makanan, minuman.
  2. Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO
  3. Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat kimia

Berikut ini adalah Macam-Macam Keracunan yang sering terjadi di masyarakat


1.Keracunan Alkohol

Gejala keracunan alkohol :

  1. Kekacauan mental
  2. Pupil mata dilatasi (melebar)
  3. Sering muntah-muntah
  4. Bau alkohol

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal :

1. Upayakan muntah bila pasien sadar

2. Pertahankan agar pernapasan baik

3. Bila sadar, beri minum kopi hitam

4. Bawa ke sarana kesehatan

2. Keracunan asetosal/aspirin/naspro

Gejala keracunan asetosal/aspirin/naspro :

  1. Nafas dan nadi cepat
  2. Gelisah
  3. Nyeri perut
  4. Muntah (sering bercampur darah)
  5. Sakit kepala

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

  1. Upayakan pertolongan dengan membuat nyaman pasien
  2. Bila sadar beri minum air atau susu
  3. Bawa ke sarana kesehatan

3. Keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya

Gejala keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya :

  1. Refleks berkurang
  2. Depresi pernapasan
  3. Pupil kecil à akhirnya dilatasi (melebar)
  4. Shock à bisa koma

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan Pertama :

  1. Bila penderita sadar, berikan minum hangat serta upayakan agar penderita muntah
  2. Bila penderita tidak sadar, bersihkan saluran pernapasan
  3. Penderita dibawa ke sarana kesehatan terdekat

4.Keracunan arsen/racun tikus :

Gejala keracunan arsen/racun tikus :

  1. Perut dan tenggorokan terasa terbakar
  2. Muntah, mulut kering
  3. Buang air besar seperti air cucian beras.
  4. Nafas dan kotoran berbau bawang
  5. Kejang à syok

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

  1. Usahakan agar dimuntahkan
  2. Beri minum hangat /susu atau larutan norit
  3. Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit

5.Keracunan bensin/minyak tanah

Gejala keracunan bensin/minyak tanah :

  1. Inhalasi : nyeri kepala, mual,lemah, sesak nafas
  2. Ditelan : Muntah,diare, sangat berbahaya jika terjadi aspirasi (terhisap saluran pernafasan)

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

  1. Jangan lakukan muntah buatan
  2. Beri minum air hangat
  3. Segera kirim kepuskesmas/rumah sakit

6.Keracunan makanan laut

Beberapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan lautnya dapat menyebabkan keracunan ;

Gejala :

  1. Masa laten 1/3 – 4 jam
  2. Rasa panas disekitar mulut
  3. Rasa baal pada ekstremitas
  4. Lemah
  5. Mual, muntah
  6. Nyeri perut dan diare

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

  1. Netralisir dengan cairan
  2. Upayakan muntah


7.Keracunan jengkol

Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.

Gejala :

  1. Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol
  2. Sakit pinggang yang diserta sakit perut
  3. Nyeri waktu buang air kecil
  4. Buang air kecil disertai darah.

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

  1. minum air putih yang banyak
  2. Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakitnya.
  3. Segera kirim ke puskesmas / rumah sakit

8.Keracunan jamur

Gejala alam yang muncul dalam jarakbeberapa menit sampai 2 jam.

Gejala :

  1. Sakit perut
  2. Muntah
  3. Diare
  4. Berkeringat banyak

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:

  1. Netralisasi dengan cairan
  2. Upayakan pasien muntah
  3. Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit

9.Keracunan Makanan

Penyebab adalah staphylococcus. Seringkali menyebabkan keracunan dengan masa laten 2-8 jam.


Gejala :

  1. Mual, muntah
  2. Diare
  3. Nyeri perut
  4. Nyeri kepala, demam
  5. Dehidrasi
  6. Dapat menyerupai disentri


Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :

  1. Muntah buatan
  2. Beri minuman yang banyak
  3. Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit

Prinsip penatalaksanaan keracunan

Mungkin jika kita harus menghapalkan langkah-langkah yang harus dilakukan seperti tertera di atas, barangkali akan sulit, tapi prinsip utama penatalaksanaan keracunan adalah:


“ Mencegah /menghentikan penyerapan racun”.


A. Bila Racun ditelan, prinsipnya cuma dua:

  1. Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapannya dengan cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Cairan yang dipakai adalah air biasa atau susu. Pengenceran dengan susu tidak boleh dilakukan pada penderita yang menelan kamper.
  2. Upayakan pasien muntah (emesis), efektif bila dilakukan dalam 4 jam setelah racun ditelan. Dapat dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan merangsang dinding faring dengan jari atau suruh penderita untuk berbaring tengkurap, dengan kepala lebih rendah dari pada bagian dada. Emesis tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif, keracunan zat kerosene, serta pada penderita tidak sadar.


Tindakan di atas tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke Rumah Sakit.


B. Bila racun melalui kulit/mata

  1. Pakaian yang terkontaminasi dilepas
  2. Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air
  3. Perhatikan jangan sampai penolong ikut terkena.


C. Segera bawa ke Rumah Sakit,.

Apabila kita membawa ke Rumah sakit <> jam, maka tindakan kuras lambung tidak bisa dilakukan. Dan pengobatan biasanya hanya penanganan simptomatiknya saja.

Demikian, semoga bermanfaat.


(Y&i – dari berbagai sumber)

Monday, February 25, 2008

Memenangkan persaingan dengan Viral Marketing



Apa itu viral marketing? kalo kita lihat etimologinya berasal dari kata virus dan marketing.

Dalam istilah kedokteran viral berasal dari kata virus. Mudah dipahami oleh kalangan kedokteran bahwa perkembangbiakan dan penularan virus itu berlangsung cepat dan sulit diberantas. Demikian juga dengan system marketing ini.

Viral marketing adalah salah satu system marketing mutakhir yang diramalkan bisa meluluhlantakkan system marketing yang dijalankan secara konvensional.

System ini menggunakan metode bagi hasil yang bisa memberikan keuntungan dan tambahan penghasilan bagi pelanggannya.

Bagaimana cara kerjanya?

Sekilas viral marketing ini mirip dengan MLM (Multi Level Marketing) atau MGM (member get member). Memang cara kerjanya dengan menggunakan sistem level jaringan. Tapi ada perbedaan tentang bagaimana dan darimana profit dibagikan ke anggotanya.

Di MLM sering kita melihat harga suatu barang dinaikkan dengan tujuan menaikkan profit. Dan dari profit itu akan dibagikan sebagai reward ke jaringan-jaringan yang mengembangkannya. Biasanya barang yang dijual adalah barang-barang khusus yang tidak dijual bebas di pasaran. Misal suatu sabun X, biaya produksi Rp.500,- dijual melalui sistem ini menjadi Rp.2000.- dengan pembagian profit Rp.1000 untuk produsen dan Rp.500,- untuk jaringan yang mengembangkannya.

Tapi di Viral marketing tidak ada kenaikkan biayakarena menggunakan sistem bagi hasil. Penjual/produsen mengambil untung sewajarnya sehingga harga barang di tingkat eceran (end consument) sama dengan harga di pasar2 atau toko yang lain. Kok bisa? bisa saja karena penjual/produsen mengurangi margin profitnya untuk dibagikan ke jaringannya Barang yang dijual juga bisa barang-barang khusus atau barang yang umum ada di pasaran. Kita ambil contohnya sabun Y, dengan biaya produksi Rp.500,- kemudian dijual di pasaran Rp1500,-. Produsen/penjual mengambil profit Rp.700,- sedangkan Rp 300,- sisanya dibagikan ke jaringan yang mengembangkan. Memang secara sekilas dengan pengurangan margin profif, penjual atau produsen berkurang keuntungannya, tapi apabila volume pembelian besar, profit juga akan naik berlipat-lipat. Kalo disuruh memilih, apakah kita berjualanl mobil BMW dengan margin profit Rp.20 juta tapi pembelian sebulan 2 buah atau menjual motor dengan margin profit 2 juta tapi pembelian 50 buah perbulan?

Barangkali contoh viral marketing bisa Klik di sini

(Y&i- dari berbagai sumber)

RJP: Antara Hidup dan Mati


Apakah RJP bisa menyelematkan kehidupan? Mungkin pernah kita melihat di film Baywatch, seorang penjaga pantai menyelamatkan seseorang yang tiba-tiba pingsan dan mengalami henti nafas atau henti jantung.

Di kehidupan nyata, tepatnya di Iowa Amerika Serikat, sekelompok penjaga kolam renang telah membuktikan hal itu. Ketika sedang memberikan kursus berenang, tiba-tiba mereka melihat seorang anak sedang tenggelam di dasar koma. Sambil menghubungi 911, mereka melakukan RJP sebagai langkah pertolongan awal. Akhirnya tim penolong berhasil melakukan pertolongan dan sang anak bisa selamat setelah mengalami henti nafas dan jantung.

Oleh karena itu, American Heart Association melatih ribuan orang untuk dilatih RJP setiap tahunnya. karena terbukti RJP dapat melipatgandakan angka harapan hidup orang-orang dengan henti nafas dan jantung.

Penyakit Kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) adalah pembunuh no 1 di Amerika. Angka kematian mencapai 220.000 per tahun yang terjadi mendadak tanpa peringatan terlebih dahulu oleh karena henti jantung mendadak. Korban akan meninggal dalam beberapa menit (>9 menit) apabila RJP tidak segera dilakukan. RJP dapat memompa darah dan oksigen ke organ-organ vital misalnya jantung, otak dan paru-paru. Tanda-tanda henti jantung mendadap adalah pasien tiba-tiba tidak sadar, syok dan nafas normal berhenti. Sebagian besar henti jantung (70-80%) terjadi di rumah. Dan hanya 5 persen yang bisa survive.

Alangkah baiknya dengan dukungan dana dan program dari pemerintah, program ini diajarkan kepada masyarakat misalnya Polisi, Satpam, Penjaga Pantai, Penjaga kolam renang, dan masyarakat lain yang berminat.

(Y&i- dari berbagai sumber)

Saturday, February 23, 2008

Serahkan Pada Tuhan

Ini Adalah Artikel dari Blog Negara tetangga - Trims atas ijinnya Pak Ali

Di deretan ruko dekat rumah saya, ada satu warung makan manado – tapi halal, jo. Kadang-kadang saya makan di warung ini. Selain menu makanan yang disajikan yahuud dan reasonable price, warung ini juga punya satu ciri khas. Di dinding-dinding warung tersebut banyak digantung kata-kata inspirasional yang touchy.

Salah satu untaian kata yang digantung di dinding tersebut, bunyinya kurang lebih seperti ini :

“Saya pernah mempunyai harta kekayaan yang melimpah ruah dalam hidup ini, namun hanya yang sempat saya serahkan kepada Tuhan, yang akan menjadi milik saya yang abadi”

Coba Anda baca lagi pelan-pelan kalimat tersebut, dan betapa benarnya makna yang terkandung di dalamnya.

Saya jadi teringat kampung halaman saya, nun di sebuah pulau kecil di utara pulau Kalimantan. Sewaktu saya kecil semua rumah-rumah yang berada di pinggir jalan, saya kenal semua pemiliknya (saya sering dapat tugas mengundang tetangga untuk acara “selametan”). 25 tahun kemudian, ketika saya pulang mudik (walaupun saya mudik hampir tiap tahun), sebagaian besar rumah-rumah di pinggir jalan tersebut telah berpindah kepemilikan, termasuk rumah kakek saya, yang tergolong cukup besar pada waktu itu.

Bermacam-macam sebab rumah itu pindah menjadi milik orang lain. Ada yang terpaksa dijual karena pemiliknya menderita sakit dan butuh biaya besar untuk berobat. Ada yang disita dan kemudian dilelang negara, karena pemiliknya tidak mampu bayar utang. Ada yang dijual untuk biaya anak sekolah. Ada yang di jual, untuk dibagi-bagi uangnya oleh ahli waris, dan berbagai sebab serta alasan lain.

Saya juga jadi teringat dengan musibah Tsunami di Aceh yang menghancurkan harta kekayaan begitu banyak manusia, atau lumpur lapindo yang menenggelamkan begitu banyak kekayaan yang telah dengan susah payah dikumpulkan pemiliknya selama ini.

Benar, kita tidak pernah tahu apakah harta kekayaan kita yang kita miliki saat ini, selamanya akan menjadi milik kita. Apalah artinya 1 atau 2 rumah, plus mobil plus sawah, plus perusahaan, plus dll, dll yang saat ini kita miliki. Sedangkan Qarun saja, yang kunci gudang hartanya saja sampai diangkut beberapa ekor unta, saat ini musnah tak ada sedikit pun bekasnya, atau harta kekayaan kerajaan nabi Sulaiman, dimana semua harta itu saat ini.

Tapi, kalau kita sempat menyerahkan harta kita itu kepada atau di jalan Tuhan – dengan ikhlas tentunya – maka Tuhan menjamin ia akan abadi menjadi milik kita selamanya. Inilah yang mungkin dikatakan orang bijak, sebagai perbedaan antara harta dan amal kebaikan. Harta membuat kita repot menjaganya, sementara amal kebaikan, ia yang akan menjaga kita selamanya.

Ya, hanya yang sempat kita serahkan pada Tuhan...


Salam,
Muhammad Alidin

Thursday, February 21, 2008

Bijak finansial

Banyak orang bilang semakin tua kita menjadi semakin bijak. Yang benar, menurut saya, adalah growing older is natural but growing wiser is a choice. Menjadi tua pasti tetapi menjadi lebih bijak adalah pilihan. Buktinya banyak orang tua yang menjadi korban penipuan berkedok investasi. Dalam soal finansial, orang-orang yang bijak dapat dikenali dari keputusan keuangan/investasi yang diambilnya. Berikut adalah contoh keputusan, yang menurut saya, kurang bijak.
Vila

Anda baru saja selesai melunasi utang KPR dan iseng-iseng Anda menghitung aset likuid yang Anda miliki. Ternyata jumlah tabungan, deposito, reksa dana, dan emas milik Anda dan istri bernilai Rp150 juta. Anda berencana mencairkannya untuk membeli sebuah vila mungil di Puncak seharga Rp250 juta sebagai investasi. Keluarga Anda memang sangat suka berlibur ke Puncak, katakan sekali atau dua kali atau rata-rata dua malam dalam sebulan.
Mumpung bunga KPR sedang rendah-rendahnya, Anda akan kembali berutang selisihnya yaitu Rp100 juta dari bank selama lima tahun. Dengan bunga 12% p.a. efektif, angsuran bulanan adalah Rp2,22 juta, terasa ringan karena Anda berdua kebetulan bekerja dan mempunyai total penghasilan bulanan sebesar Rp12 juta.

Jika Anda menganggap rumah atau vila yang tidak disewakan, di mana pun lokasinya, adalah investasi, Anda salah. Yang benar, rumah atau vila itu adalah kewajiban atau aset konsumtif karena menyebabkan kas keluar sedangkan investasi atau aset produktif selalu mendatangkan kas masuk. Jangan lupa kalau rumah memerlukan perabot dan perlengkapan seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, sofa, TV, dan kulkas. Biaya untuk ini bisa mencapai Rp50 juta sehingga KPR Rp100 juta menjadi tidak cukup.

Yang juga harus dipertimbangkan adalah biaya-biaya seperti listrik, air, keamanan, dan telepon setiap bulannya serta PBB setiap tahunnya. Untuk kenyamanan, Anda juga memerlukan seorang pembantu rumah untuk membersihkan dan menjaga rumah sehari-hari. Jika tidak, setiap kali menginap di sana, Anda harus menyiapkan 1-2 jam tambahan plus tenaga untuk bersih-bersih. Semua biaya ini tidak kurang dari Rp500 ribu per bulannya.

Karenanya, menganggap kewajiban bulanan Anda sebesar Rp2,22 juta adalah salah besar. Memperhitungkan perabotan vila dan pajak pembelian (BPHTB dan biaya notaris), kewajiban bulanan Anda akan menjadi sekitar Rp3,33 karena keperluan KPR menjadi Rp150 juta. Ditambah biaya bulanan untuk utilitas dan pemeliharaan, kewajiban Anda akan menjadi Rp3,83 juta. Tentu saja Anda akan memperoleh manfaat dari pengeluaran sebesar ini. Dengan memiliki vila, Anda tidak perlu keluar biaya menginap selama dua malam atau Rp800.000 setiap bulannya.

Kita sekarang dapat menyederhanakan kasus di atas menjadi: mengeluarkan Rp800.000 setiap bulan dengan aset likuid Anda sebesar Rp150 juta tetap utuh atau Rp3,83 juta selama 60 bulan tanpa aset likuid tetapi Anda memiliki vila. Setelah 60 bulan, pengeluaran bulanan untuk vila berkurang menjadi hanya Rp500.000.

Jika Anda tetap memutuskan membeli vila, Anda kurang bijak. Aset likuid Anda sebesar Rp150 juta mestinya bisa mendatangkan kas masuk. Bukannya membuat uang Anda 'bekerja' untuk Anda, Anda justru bekerja untuk uang dan tidak bijak menggunakannya. Tepatnya Anda bekerja untuk bank dan vila Anda yang tidak produktif itu.

Benar vila dapat disewakan tetapi berapa persen uang sewa yang bisa diperoleh? Umumnya hanya sekitar 2%-4%, jauh di bawah inflasi yang 6%-7%. Juga benar jika dikatakan vila membuat Anda diakui sebagai orang kaya. Namun, yang rasional tidak memerlukan pengakuan itu dan tetap akan bilang Anda tidak bijak. Saran saya, tunda pembelian vila itu hingga Anda mencapai kebebasan finansial yaitu saat penghasilan aset produktif Anda dapat memenuhi semua pengeluaran hidup Anda setiap bulannya.

Toko
Contoh lain adalah keinginan membeli sebuah toko. Hampir pasti toko dibeli untuk investasi atau aset produktif (dapat dipergunakan untuk usaha sendiri atau disewakan). Pengembang sangat menyadari hal ini dan memanfaatkannya untuk keuntungannya sehingga harga toko jadinya sangat mahal. Sebuah toko berukuran 3x4 m2, misalnya, ditawarkan pada harga Rp800 juta atau lebih.

Jika Anda ingin menggunakan sendiri toko itu untuk usaha, Anda memerlukan modal kerja, katakan Rp100 juta sehingga totalnya menjadi Rp900 juta. Dengan menggunakan patokan bunga bank yang 1% per bulan, selama toko itu memberikan untung bersih kurang dari Rp9 juta per bulan, toko itu tidak layak beli. Jika Anda harus menyediakan waktu dan pikiran untuk usaha toko itu, Anda perlu menambahkan lagi gaji wajar untuk Anda sehingga untung minimum toko menjadi di atas Rp9 juta. Kenyataannya, untung bersih sebagian besar toko kurang dari angka (persentase) itu.

Anda benar bahwa toko selalu dapat disewakan. Masalahnya, investasi toko menjadi layak jika uang sewa adalah sekitar 10% p.a. (Rp80 juta) atau minimum sebesar tingkat inflasi. Ingat, jika Anda lihai, mendapatkan return sebesar 10% p.a. untuk uang Anda tanpa Anda harus bekerja adalah relatif mudah. Kenyataannya, pembangunan mal, plasa, atau trade center baru terus berlangsung dan cenderung over supply. Jika sudah begini, harga sewa toko juga akan tertekan.
Ada juga yang berdalih tidak mengharapkan return dalam bentuk uang sewa tetapi capital gain. Beberapa toko yang berlokasi di daerah yang berkembang pesat memang mengalami kenaikan harga yang signifikan setiap tahunnya, tetapi sebagian besar lainnya tidak. Walaupun bersedia rugi, cukup banyak pemilik toko mengeluh tidak bisa menjual tokonya, karena over supply. Sementara daya beli masyarakat relatif tetap. Tip dari saya, pikirkan baik-baik sebelum membeli toko. Yang paling penting, bijaklah dalam setiap keputusan investasi Anda.

Budi Frensidy
Staf Pengajar FEUI dan penulis buku Matematika Keuangan

Saturday, February 16, 2008

Bagaimana Cara Melakukan RJP (Resusitasi Jantung Paru)

Beberapa bulan yang lalu,kita dikejutkan dengan kematian mendadak artis komedian ternama ketika sedang bermain futsal. Ketika datang ke rumah sakit, beliau dinyatakan sudah meninggal. Diduga karena serangan jantung mendadak. Jantung yang harusnya berdenyut mengantarkan darah 6-7 liter/menit dan kaya akan kandungan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh kita, tiba tiba berhenti mendadak. Dan butuh waktu kurang dari 3 menit (optimal) untuk melakukan pertolongan awal untuk melakukan RJP. Barangkali jika teman-teman sang Artis tersebut bisa melakukan pertolongan awal, mungkin ceritanya akan berakhir lain.

Demikian juga sering kita mendengar ada atlit sedang berolah raga, politikus sedang berbicara,orang sedang bercanda dengan koleganya, tiba-tiba tersungkur karena henti jantung mendadak yang banyak sekali penyebabnya. Dan pertolongan pertama, seyogyanya harus segera dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya.

Oleh karena itulah, di Amerika Serikat, Pemerintah membuat program pelatihan Resusitasi Jantung dan Paru untuk orang awam misal Satpam , penjaga pantai, Polisi dan sebagainya. Saya teringat dengan kisah nyata di majalah anak-anak dulu ketika masih kecil. Dikatakan bahwa ada serombongan siswa sekolah dasar di SD yang sedang melakukan pertandingan sepakbola melawan SD lainnya. Ketika turun hujan, pertandingan terus dilanjutkan. Sampai kemudian turunlah petir yang menyambar salah seorang siswa yang harus menghentikan pertandingan tersebut. Beruntung bagi sang anak tersebut, karena sang ibu yang kebetulan hadir menonton pertandingan, mengetahui dasar-dasar RJP. Dengan bantuan ibu-ibu yang lain, mereka bahu membahu melakukan RJP sampai pertolongan medis datang. Nyawa sang anak dapat diselamatkan, walaupun dia mengalami gangguan kognisi yang hebat. Dan dengan kesabaran sang Ibu dalam mendampingi sang Anak dan ditunjang dengan pengobatan medis, dalam jangka waktu 2 tahun, Sang Anak dapat kembali pulih seperti semula dan dapat bermain bola kembali bersama teman-temannya.

Kapan kita melakukan Resusitasi Jantung dan Paru?

Kita harus mengetahui terlebih dahulu tentang definis mati:
Mati klinis
Penderita dinyatakan mati secara klinis apabila berhenti bernapas dan jantung berhenti berdenyut. Pada keadaan ini masih dapat diusahakan agar penderita hidup kembali apabila dilakukan RJP.
Mati biologis
Kerusakan sel otak dimulai 4-6 menit setelah berhentinya pernapasan dan sirkulasi darah. Setelah 10 menit biasanya sudah terjadi kematian biologis. Pada keadaan ini penderita tidak dapat ditolong lagi.

Apa yang d
imaksud dengan Pemijatan jantung?
Jantung dapat dibuat seolah-olah berdenyut dengan menekan dada dari luar. Pada tindakan ini kita menekan dada sehingga tekanan dalam rongga dada menjadi sangat tinggi, dan saat melepaskan tekanan pada dinding dada, rongga dada akan kembali ke bentuk semula karena elastis, dan terjadi penurunan tekanan dalam rongga dada.

RJP harus dilakukan sedini mungkin dan dilakukan sampai :
Penolong lelah dan tidak dapat melanjutkan.
Penderita telah dialihkan pada petugas lain yang lebih ahli atau sudah diserahkan pada Rumah Sakit.
Penderita sudah dinyatakan meninggal.

Langkah-langkah sebelum melakukan RJP:
Sebelum kita melakukan RJP pada penderita kita harus :
Pastikan bahwa penderita tidak sadar
Pastikan bahwa penderita tidak bernapas
Pastikan bahwa nadi tidak teraba

Untuk penderita yang tidak sadar, cari denyutan nadi karotis :
Letakkan dua jari di atas laring (jakun), jangan gunakan ibu jari.
Geserkan jari penolong ke samping. Hentikan di sela-sela antara laring dan otot leher.
Rasakan nadi. Tekan selama 5-10 detik, hindari penekanan yang terlalu keras pada arteri.


RJP untuk orang dewasa

RJP dengan satu penolong pada orang dewasa.
Lakukan penekanan dada dengan perbandingan 2 x tiupan diikuti 30 x penekanan dada.
Buka jalan nafas, kemudian berikan 2 tiupan yang masing2 waktunya 1,5 sampai 2 detik. Pastikan kita menarik nafas yang dalam sebelum memberikan tiupan nafas.
Lanjutkan sampai 4 kali putaran dari 15 tekanan dan 2 ventilasi.

RJP dengan 2 penolong pada orang dewasa.
Penderita harus lurus dan terlentang, pada permukaan yang datar & padat. Jika memakai baju buka bajunya sehingga kita dapat melihat tulang dadanya.
Penolong pertama berlutut pada ujung kepala penderita. Penolong kedua berlutut pada sisi kanan dada penderita.

Lalu lakukan penekanan dada :
Lokasi penekanan pada area, dua jari di atas proxesus xifoideus.
Penekanan dilakukan dengan menggunakan pangkal telapak tangan. Dengan posisi satu tangan diatas tangan yang lain.
Cara melakukan penekanan dada :

a. Tekanan pada tulang dada dilakukan sedemikian rupa sehingga masuk 3-4 cm (pada orang dewasa).
b. Jaga lengan penolong agar tetap lurus, sehingga yang menekan adalah bahu (atau lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan tangan atau siku.
c. Pastikan tekanan lurus ke bawah pada tulang dada karena jika tidak, tubuh dapat tergelincir dan tekanan untuk mendorong akan hilang.
Gunakan berat badan saat kita berikan tekanan.
e. Dorongan yang terlalu besar akan mematahkan tulang dada
f. Waktu untuk menekan dan waktu untuk melepas harus sama waktunya.
g. Jangan melepaskan tangan dari atas dada penderita.
h. Ingat bahwa tekanan yang efektif dilakukan hanya akan mencapai 25%-30% dari sirkulasi darah normal.

Hitungan saat melakukan penekanan sebanyak 15 kali dengan tidak terlalu cepat, karena satu kali penekanan harus menggunakan waktu kurang dari detik. Setelah penekanan seperti diatas lakukan 2 kali tiupan masing-masing selama 1,5 sampai 2 detik. Untuk lebih jelasnya bisa klik link video ini

Pemantauan
Pemantauan merupakan tanggungjawab penolong yang melakukan tiupan (ventilasi). Setelah satu menit melakukan RJP, periksa nadi penderita. Periksa 3 sampai 5 detik pada arteri karotis.
a. Bila nadi tdk teraba dan pernapasan tidak ada teruskan RJP
b. Bila nadi teraba,pernapasan tidak ada berikan pernapasan buatan.
c. Bila nadi teraba dan penderita bernapas adekuat, hentikan RJP, pantau pernapasan dan nadi penderita.

Ringkasan RJP pada orang dewasa:
Dalamnya kompresi 3-5 m, laju penekanan dada 80-100 kali per menit.
Lama ventilasi : 1,5-2 detik
Lokasi mencari nadi : arteri karotis
RJP sendiri : 30 penekanan– 2 tiupan
RJP berdua : 30 penekanan-2 tiupan

Tanda-tanda keberhasilan RJP:
Dada harus naik dan turun dengan setiap tiupan (ventilasi).
Pupil bereaksi atau tampak berubah normal (pupil harus mengecil saat diberikan cahaya).
Denyut jantung kembali terdengar
Reflek pernapasan spontan dapat terlihat
Kulit penderita pucat berkurang atau kembali normal.
Penderita dapat menggerakkan tangan atau kakinya
Penderita berusaha untuk menelan
Penderita menggeliat atau memberontak

(Y&i - dari berbagai sumber)

Tuesday, February 12, 2008

MENGATASI SUMBATAN JALAN NAFAS

Sumbatan jalan nafas karena benda asing sangat berbahaya dan harus segera dibersihkan karena apabila tidak dapat bernafas, maka kita tak dapat memberikan pernafasan buatan.
Sumbatan airway pada penderita yang sadar dapat menyebabkan henti jantung. Pada sumbatan total, pernafasan akan berhenti kare benda tersebut menyumbat airway sepenuhnya. Beberapa menit kemudian penderita yang sadar akan menjadi tidak sadar (karena otak kekurangan oksigen) dan kematian akan terjadi jika sumbatan tidak diatasi. Penyebab sumbatan yang banyak ditemukan adalah "makanan":

Sumbatan Parsial
Tersedak terjadi bila benda asing masuk ke arah paru-paru dan menyumbat jalan nafas ke arah paru-paru. Bila penderita bisa menghilangkan penyumabatan dengan cara batuk-batuk keras, maka tidak perlu dilakukan pertolongan lagi. Tetapi bila penderita terus tersedak sehingga sesak nafas maka perlu segera dilakukan pertolongan pertama.
Gejala :
Tersedak, tetapi tetap bisa bernafas, batuk dan berbicara
Sesak bicara

Apa yang bisa dilakukan penolong (tindakan cara Heimlich) :
Buka mulut penderita, usahakan untuk menemukan dan membuang sumbatan dengan jari-jari. Bila bena asing bisa terlihat tetapi tidak bisa dijangkau oleh jari anda, gunakan alat yang panjang dan sempit (missal sumpit/penjepit) untuk mengeluarkannya. Hati-hati jangan sampai menekan benda asing lebih dalam.
Bila benda asing tidak ditemukan/diambil tetapi penderita dalam keadaan stabil, katakan supaya tetap tenang dan bernafas dan pelan-pelan, sehingga jalan nafas menjadi relax.
Bila sumbatan menetap dan penderita tertelungkup di atas meja dengan tubuh bagian kepala dan bahu terjuntai dipinggir meja, pukul dengan keras bagian tubuh antara bahu dengan dasar telapak tangan anda beberapa kali dan penderita dianjurkan untuk batuk-batuk.

Sumbatan Total
Perlu tindakan segera. Anda hanya mempunyai waktu 3 menit untuk mengambil sumbatan, sebelum terjadi kerusakan otak karena kekurangan oksigen.
Gejala :
Tersedak dan tidak bisa bernafas, batuk atau bicara
Muka menjadi biru.
Apa yang bisa dilakukan ?
Untuk dewasa :
Pegang tubuh penderita dari belakang dengan posisi berdiri.
Pegang kepala pada satu tangan, ibu jari mengarah ke perut penderita diantara tulang dada dan pusat. Pegang dengan tangan sebelah.
Tekan kepalan tangan anda ke arah dalam atas dibawah tulang iga.


Bila benda asing tidak keluar, ulangi sampai tiga kali.
Bila tetap tidak berhasil, baringkan penderita terlentang. Tengadahkan kepala, buka mulut dan masukkan jari ke dalam mulut untuk membuang benda asing.
Bila tetap tidak berhasil, ulangi tindakan cara Heimlich



Untuk anak kecil
Pegang kepala anak dan telungkupkan diatas lengan (untuk bayi), atau diatas pangkuan (untuk anak umur 1-9 tahun)
Pukul diantara bahu tiga kali dengan dasar pergelangan tangan.
Bila tidak berhasil, pukul tiga kali.

(Y&i- dari berbagai sumber)

Sunday, February 10, 2008

Bagaimana Mengelola Penghasilan?



Jika Kita berkunjung ke Mall atau pusat perbelanjaan pada awal bulan, dan kita perhatikan pengunjungnya, akan terasa beda dengan jumlah pengunjung di akhir bulan. Di masyarakat, kita kenal juga istilah tanggal muda dan tanggal tua. Di tanggal muda, kondisi keuangan sedang banyak-banyaknya, sedangkan tanggal tua, kantong sedang tipis-tipisnya. Sehingga wajar jika mall dan Pusat perbelanjaan ramai pengunjung pada awal bulan, karena masyarakat kita yang sebagian besar adalah orang gajian, menikmati hasil jerih payah mereka untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka di tempat-tempat perbelanjaan. Dan di akhir bulan, tidak jarang kita temui orang-orang yang sibuk kesana kemari mencari pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak yang mengeluh bahwasanya uang gaji mereka cuma sekedar numpang lewat saja. Mungkin kejadian ini bisa mengenai teman, tetangga atau saudara kita sendiri. Atau bahkan mungkin juga diri kita sendiri?

Mungkin kita atau mereka beralasan bahwa gaji yang diperoleh terlalu kecil sehingga cepat habis. Tapi ternyata ketika gaji naik, ternyata pengeluaran juga bertambah. Kenapa bisa terjadi? Ternyata masalahnya bukan pada pemasukan, tapi pada pengeluaran.

Uang yang kita keluarkan sehari-hari secara garis besar digunakan untuk membiayai dua hal yaitu kebutuhan dan keinginan . Sebenarnya kebutuhan kita tidak terlalu besar dan relatif tetap jumlahnya perbulan. Misal untuk makan, minum, pakaian, membayar cicilan rumah, tagihan listrik, tagihan air dsb. Sedangkan keinginan jumlahnya bisa banyak sampai dengan tak terhingga. Dan celakanya, semakin besar penghasilan, semakin besar pula keinginan kita. Dan kutukan tanggal tua dan tanggal muda itu akan terus menimpa kita.

Menurut Ustadz Zaenuddin M.Z, intinya adalah pengendalian diri. Pendapat itu betul sekali. Yang jadi pertanyaan, apakah pengendalian diri itu ada strateginya? Jawabannya ada. How?

Tung Desem Waringin dalam bukunya “Financial Revolution” mengatakan bahwa kita harus belajar menyisihkan penghasilan kita semenjak awal. Karena biasanya kita cenderung menyisihkan penghasilan kita di awal bulan. Setelah terpakai untuk beli ini dan itu, sisanya kita tabung atau disisihkan. Untuk segera mewujudkan itu sebainya kita mencoba menyisihkan penghasilan kita berapapun penghasilan kita. Tung Desem Menyarankan bahka kita sisihkan

-minimal 10% penghasilan untuk diinvestasikan dalam investasi yang aman (misalnya tabungan jangka panjang yang tidak diambil-ambil),

- minimal 20% disisihkan untuk cadangan 5-6 bulan biaya hidup atau diinvestasikan dalam investasi yang bertumbuh, dan maksimal

-70% silahkan dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan.

Saya mencoba memodifikasi rumus tadi untuk keperluan sendiri dengan cara menyisihkan 32,5% dari penghasilan. Perinciannya yaitu

-10% disimpan dalam tabungan/ investasi unit link dsb,

-10% digunakan untuk biaya melanjutkan pendidikan,

-10% digunakan untuk bisnis/ pengembangan bisnis, bisa diklik di sini

-2,5% untuk zakat penghasilan.

Sedangkan sisanya 67,5% digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan rumusan sbb: (kita jadikan 67,5% itu dalam 100%)

- 50% untuk biaya hidup/rumah tangga misal: Makan, pakaian, telepon, listrik, PAM, Transpot dsb

- 20% untuk biaya hutang atau cicilan. Misal rumah, kartu kredit, kendaraan

-10% untuk dana sosial, misal undangan, infak dsb.

- 20% untuk membeli barang-barang kebutuhan, misal furniture dsb.

Banyak orang yang menyepelekan alokasi asset, karena biarpun kecil, tapi apabila dilakukan dalam jangka waktu lama secara rutin maka hasilnya akan berlipat ganda dan sangat besar. Sebagai contoh misal kita menabung di bank secara rutin tiap bulan dan uang tersebut tidak kita ambil dalam jangka waktu panjang, misal 20 tahun. Dengan prinsip bunga berbunga maka akan didapatkan hasil kurva eksponensial, dimana pada awalnya kenaikan akan terasa sedikit, ternyata di penghujung waktu akan melonjak menjadi besar sekali. Sebagai contoh misal kita menabung di Bank X dengan bunga 10% pertahun (kebetulan Saya menggunakan bank syariah yang menerapkan bagi hasil), dan bunga itu masuk ke pokok sehingga tahun depan dibungakan lagi dan demikian seterusnya. Apalagi ditambah kita rutin menabung setiap bulan maka setelah mencapai masa 20 tahun, akan terasa pelonjakan nilai uang kita. Akan lebih cepat lagi bila kita menanam uang tersebut dalam bentuk investasi semisal Unit Link. Oleh karena itu tidak salah bila Albert Einstein mengatakan bahwa ”Bunga berbunga adalah keajaiban dunia yang ke-8”.

Sedangkan alokasi untuk usaha bisa kita gunakan untuk eksperimen usaha bagi pemula atau pengembangan usaha bagi yang sudah memulai usaha. Sehingga ketika usaha tersebut belum berjalan dengan semestinya, operasional sehari-hari tidak terganggu karena kita sudah terbiasa untuk hidup dengan 67,5% penghasilan kita.

10% alokasi yang digunakan untuk pendidikan adalah investasi dalam bentuk ilmu. Karena ilmu apabila diamalkan akan semakin bertambah ilmu tersebut disamping kita mendapatkan pahala belajar dan mengamalkan ilmu. Selain itu ada kemungkinan penghasilan atau gaji kita meningkat dengan tambahan ilmu atau pendidikan yang kita miliki.

Dan sebagai ummat Muslim, Saya mencoba untuk berdisplin membayar 2,5% zakat penghasilan yang disisihkan tiap bulan untuk membersihkan harta yang Saya miliki. Silahkan dipilih lembaga zakat yang kita percaya.

Pertanyaannya :Sudah siapkah anda merancang strategi kehidupan?

(Y&i – disarikan dari berbagai sumber)

Definisi Kaya


Definisi kaya sangatlah relative. Ada orang yang merasa kaya jika mendapatkan penghasilan 5 juta/ bulan, atau 10 juta/ bulan. Ada juga yang belum merasa kaya apabila belum mendapatkan penghasilan 1 juta dollar per tahun. Dan sebagainya.

Menurut Anthoni Robbins, ada enam tahap kaya:

  1. Financial Protection

Kondisi keuangan dimana kita mempunyai cukup uang untuk memenuhi pengeluaran minimum, untuk 2 bulan sampai 24 bulan tanpa harus bekerja

  1. Financial Security

Suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman untuk membiayai kebutuhan rutin tanpa harus bekerja kecuali kita memilih untuk bekerja. Misal angsuran rumah, biaya makan, listrik, air, gas, transportasi, dan pajak

  1. Financial Vitality

Suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman untuk membiayai tidak hanya kebutuhan rutin, tapi kebutuhan sekunder tanpa harus bekerja, kecuali kita memilih untuk bekerja. Misal kebutuhan pendidikan anak, hiburan, membeli baju baru atau satu-dua barang mewah

  1. Financial Independence

Suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman untuk membiayai kebutuhan kita persis dengan gaya hidup kita sekarang, tanpa harus bekerja seumur hidup kita.

  1. Financial Freedom

Suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman untuk membiayai kebutuhan kita persis dengan gaya hidup yang kita inginkan, tanpa harus bekerja seumur hidup kita.

  1. Absolut Financial Freedom

Suatu kondisi keuangan dimana kita mempunyai investasi cukup banyak yang relatif aman sehingga kita melakukan secara nyata apapun yang kita inginkan, kapan pun yang kita inginkan, kemana pun kita inginkan, dengan siapa pun yang kita inginkan, sebanyak dan selama yang kita inginkan seumur hidup kita.

(Y&i- dari berbagai sumber)

Saturday, February 9, 2008

Jangan dibaca Kecuali hidup Anda Ingin Berubah

"Satu hal yang saya jamin : Suatu saat Anda pasti kehilangan pekerjaan.
Apakah karena "Pensiun?!¦..dipecat?!¦â€¦atau perusahaan tempat Anda bekerja bangkrut!?¦" Buku saya ini mengajak Anda untuk berfikir kemudian bertindak sebelum masa itu tiba."
Valentino Dinsi


Bosan bekerja di kantor?
Ingin tambah penghasilan ?
Pernah usaha tapi gagal ? atau
Cari usaha yang cocok untuk Anda ?


Klik disini kiat sukses

Setelah Sukses LUAR BIASA DAHSYAT menghasilkan Ratusan Ribu Alumni Melalui Seminar ” JANGAN MAU SEUMUR HIDUP JADI ORANG GAJIAN ” banyak murid-murid saya telah sukses menjadi pengusaha. Tapi, tidak sedikit dari mereka yang bangkrut karena salah mengelola bisnis mereka. Untuk itu saya menerbitkan LET'S GO ENTREPRENEUR yang akan membantu mereka untuk dapat menemukan bisnis idaman mereka, memulai, menjalankan dan membesarkan bisnis yang diintisarikan dari tokoh-tokoh sukses dunia dan Indonesia seperti: Brad Sugars, Jay Abraham, Anthony Robbins, Tung Desem Waringin, Bob Sadino, Purdi Chandra dan masih banyak lagi.

Apa yang Anda dapatkan dari LET'S GO ENTREPRENEUR:

  1. • Tahu bagaimana memilih jenis usaha yang cocok untuk Anda dengan kemungkinan berhasil 98%
  2. • Mengetahui 8 cara Bisnis Tanpa Uang Tunai
  3. • Mampu meningkatkan omset bisnis hingga 5300 % dalam 6 bulan
  4. • Dapat menyusun Strategi Marketing dan Promosi secara lebih efektif
  5. • Dapat menyusun cara praktis Mengelola Keuangan Usaha agar terus berkembang
  6. • Tahu bagaimana strategi memenangkan persaingan di bisnis yang kita lakukan
  7. • Bisa bangkit lagi dari kebangkrutan serta tidak mudah menyerah (karena sebagian besar para pemula bisnis, biasanya begitu gagal atau bangkrut, langsung kapok & menyerah)
  8. • Tahu bagaimana menyeleksi, mengelola dan mensinergikan tim agar bisa bekerja efisien dan efektif
  9. • Serta tahu bagaimana membuat System agar bisnis bisa berjalan tanpa yang punya ikut campur setiap hari di dalamnya.

Dalam 10 minggu saya jamin siapa saja yang mengikuti petunjuk modul yang saya buat akan jadi pengusaha (dengan syarat tidak boleh membaca dan mengerjakan modul berikutnya sebelum mempraktekan modul sebelumnya). Ingat, ini Modul Praktek, Bukan Teori ! Dan yang paling penting Anda tidak perlu meninggalkan pekerjaan Anda saat ini, tidak perlu ikut kursus entrepreneur di hotel-hotel, bahkan tidak perlu meninggalkan kursi Anda.
Tinggal klik kiat sukses
Anda juga bisa mendapatkan penghasilan tambahan hingga puluhan juta rupiah perbulan dengan hanya memberitahukan program LET'S GO ENTREPRENEUR kepada teman, saudara, relasi atau siapa saja yang Anda kenal.
Klik disini kiat sukses


Salam Sukses Selalu


Valentino Dinsi

• Penulis Buku Mega Best Seller “Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian, Mengajari Anak Berbisnis & Ketika Pensiun Tiba
• President LET'S GO Indonesia
• Ketua APWINDO (Asosiasi Pengusaha Waralaba Indonesia )
• Wakil Ketua Departemen Promosi HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia )
• Berhasil Meningkatkan Pertumbuhan Toko Buku Muslim hingga 5300% dalam waktu 6 Bulan

Thursday, February 7, 2008

HARTA KARUN untuk SEMUA

Hari ini kiriman buku yang saya pesan dari Amazon.com datang.
Ada satu buku yang langsung saya sambar dan baca seketika.
Judulnya: "Stuff – The Secret Lives of Everyday Things". Buku itu tipis,
hanya 86 halaman,tapi informasi di dalamnya bercerita tentang perjalanan
ribuan mil dari mana barang-barang kita berasal dan ke mana barang-barang kita berakhir.

Dimulai sejak SD, saat saya pertama kali tahu bahwa plastik memakan
waktu ratusan tahun untuk musnah,saya sering merenung: orang gila mana yang
mencipta sesuatu yang tak musnah ratusan tahun tapi masa penggunaannya hanya
dalam skala jam-bahkan detik? Bungkus permen yang hanya bertahan sepuluh detik
di tangan,lalu masuk tong sampah, ditimbun di tanah dan baru hancur setelah sipemakan
permen menjadi fosil.

Sukar membayangkan apa jadinya hidup ini tanpa plastik, tanpa cat,tanpa deterjen,
tanpa karet, tanpa mesin,tanpa bensin, tanpa fashion. Dan sebagai konsumen dalam
sistem perdagangan modern,sejak kita lahir rantai pengetahuan tentang awal dan akhir
dari segala sesuatu yang kita konsumsi telah diputus. Kita tidak tahu dan tidak dilatih untuk
mau tahu ke mana kemasan styrofoam yang membungkus nasi rames kita pergi,berapa banyak
pohon yang ditebang untuk koran yang kita baca setengah jam saja,beban polutan yang diemban baju-baju semusim yang kita beli membabi-buta.

Untuk aktivitas harian yang kita lewatkan tanpa berpikir, yang terasa
wajar-wajar saja,pernahkah kita berhitung bahwa untuk hidup 24 jam kita bisa
menghabiskan sumber daya Bumi ini berkali-kali lipat berat tubuh kita sendiri?
Untuk menyiram 200 cc air kencing, kita memakai 3 liter air. Untuk mencuci
secangkir kopi,kita butuh air sebaskom. Untuk memproduksi satu lapis daging
burger yang mengenyangkan perut setengah hari dibutuhkan sekitar 2,400 liter air.
Produksi satu set PC seberat 24 kg yang parkir di atas meja kerja kita menghasilkan 62 kg limbah,memakai 27,594 liter air, dan mengonsumsi listrik 2,300 kwh. Bagaimana dengan
chip kecil yang bekerja di dalamnya?
Limbah yang dihasilkan untuk memproduksinya 4,500 kali lipat lebih berat daripada berat
chip itu sendiri.

Mengetahui mata rantai tersembunyi ini bisa menimbulkan berbagai reaksi. Kita bisa frustrasi
karena terjepit dalam ketergantungan gaya hidup yang tak bisa dikompromi,kita bisa juga
semakin apatis karena tidak mau pusing. Yang jelas, sesungguhnya ini adalah pengetahuan yang sudah saatnya dibuka. Pelajaran Ilmu Alam, selain belajar penampang daun dan membedah
jantung katak,dapat dibuat lebih empiris dengan mempelajari hulu dan hilir dari benda-benda
yang kita konsumsi, sehingga tanggung jawab akan alam ini telah disosialisasikan sejak kecil.

Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki gedung FO empat lantai,Pasar Baru,
atau berjalan-jalan ke Gasibu pada hari Minggu di mana ada lautan PKL :
tidakkah semua baju dan barang-barang itu mampu memenuhi kecukupan
penduduk satu kota? Tapi kenapa barang-barang ini tidak ada habisnya diproduksi?
Setiap hari selalu ada jubelan pakaian baru yang menggelontori pasar.
Pernahkah kita merenung, saat kita memasuki hypermarket dan melihat
ratusan macam biskuit, ratusan varian mie instan,dan ratusan merk sabun:
haruskah kita memiliki pilihan sebanyak itu?

Pernahkah kita merenung, apa yang kita inginkan sesungguhnya jauh melebihi apa
yang kita butuhkan?

Atas nama kecukupan, satu manusia bisa hidup dengan lima pasang baju dalam setahun,
bahkan lebih.
Atas nama fashion, jumlah itu menjadi tidak berbatas.
Atas nama kebutuhan, satu manusia bisa hidup dengan beberapa pilihan
panganan dalam sehari.
Atas nama selera dan nafsu, seisi Bumi tidak akan sanggup memenuhi
keinginan satu manusia.

Permasalahan ini memang bisa dilihat dari berbagai kaca mata.
Seorang ekonom mungkin akan menyalahkan sistem kapitalisme dan globalisasi.
Seorang sosialis akan mengatakan ini masalah distribusi dan pemerataan.
Tapi jika kita runut, satu demi satu, bahwa Bumi adalah kumpulan
negara, negara adalah kumpulan kelompok,dan kelompok adalah kumpulan individu,
permasalahan ini akan kembali ke pangkuan kita.
Dan kesadaran serta kemauan kitalah yang pada akhirnya akan
memungkinkan sebuah perubahan sejati.

Belum pernah dalam sejarah kemanusiaan keputusan harian kita menjadi
sangat menentukan. Tidak perlu menunggu Amerika menyepakati protocol Kyoto,
tidak perlu juga menunggu penjarah hutan tertangkap,
setiap langkah kita-memilih merk, kuantitas, tempat, gaya
hidup-adalah pilihan politis dan ekologis yang menentukan masa depan
seisi Bumi.

Saya belum bisa mengorbankan komputer karena itulah instrumen saya
bekerja, tapi saya bisa lebih awas dengan jam penggunaan dan mematikannya jika
tidak perlu.
Saya belum bisa mengorbankan kebutuhan akan informasi,
tapi saya bisa memilih membaca berita lewat internet atau membaca
koran di tempat publik ketimbang berlangganan langsung.

Bagaimana dengan fashion?
Di dunia citra ini, dengan profesi yang mengharuskan banyak tampil di
muka publik, saya pun belum bisa mengorbankan keperluan fashion (baca: membeli
busana lebih sering dari yang dibutuhkan),
tapi saya bisa membuat komitmen dengan lemari pakaian, yakni baju
yang saya miliki tidak boleh melebihi kapasitas lemari saya.
Jika lebih, maka harus ada yang keluar.
Dan setiap beberapa bulan saya dihadapkan pada kenyataan bahwa ada
baju yang tidak saya pakai setahun lebih
atau baju yang cuma sekali dipakai dan tak pernah lagi.
Bukan cuma baju, ada juga buku, pernik rumah, alat dapur, bahkan
sabun dan sampo yang utuh tak disentuh.
Alhasil, dalam rumah saya ada semacam peti-peti 'harta karun',
yang berisikan barang-barang yang harus keluar dari peredaran, karena
jika dipertahankan hanya menjadi kelebihan tanpa lagi unsur manfaat.
Harta karun ini lantas harus dicarikan lagi outlet untuk penyaluran.

Pada waktu perayaan 17 Agustus, di kompleks saya diselenggarakan
bazaar. Para warga menyewa stand untuk berjualan.
Saya ikut berpartisipasi, dan sayalah satu-satunya penjual barang
bekas di antara penjual barang-baru baru.
Karena bukan demi cari untung, barang-barang itu saya lepas dengan
harga sangat murah.
Yang membeli bukan cuma warga kompleks, tapi juga dari kampung
sekitar.
Hari pertama, saya sudah kehabisan dagangan.
Terpaksa saya mengontak saudara-saudara saya yang barangkali juga
punya barang bekas untuk disalurkan.
Sama dengan saya, mereka pun punya timbunan harta karun yang entah
harus diapakan.
Stand saya menjadi salah satu stand paling laris selama bazaar
berlangsung.
Dan kakak saya terkaget-kaget dengan penghasilan yang ia dapat dari
tumpukan barang yang sudah dianggap sampah.

Berjualan di bazaar tentu bukan satu-satunya jalan, ada aneka cara
kreatif lain untuk memanfaatkan harta karun kita,termasuk juga disumbangkan.
Namun yang lebih sukar adalah memulai membuat komitmen-komitmen
pembatasan diri. Berkomitmen dengan rak buku, dengan lemari pakaian, dengan rak kamar
mandi, dengan laci dapur, dan pada intinya... dengan diri sendiri.
Siapkah kita menentukan batasan dan berjalan dalam koridor itu?

Dan, yang lebih susah lagi, adalah pengendalian diri dari awal bersua
aneka pilihan yang membombardir kita setiap hari,
lalu sadar dan mawas akan rantai sebab-akibat yang menyertai pilihan
kita. Membuka diri untuk info dan pengetahuan ekologi adalah salah satu
cara pembekalan yang baik. Walaupun sekilas tampak merepotkan dan bikin frustrasi,
tapi kantong kresek yang kita buang tadi pagi tidak akan hilang oleh sihir,
dan hamburger yang kita makan tidak dipetik dari pohon. Rantai yang
menyertai barang-barang itu tidak akan hilang hanya karena kita
menolak tahu.

Banyak orang yang berkomentar pada saya, "Aduh, Wi. Kamu bikin hidup
tambah susah saja." Dan mereka benar. Hidup ini tak mudah.
Untuk itu kita justru harus belajar menghargai setiap jengkalnya.
Memilih hidup yang lebih sederhana, hidup dengan tempo yang lebih
pelan, hidup dengan pengasahan kesadaran,
tak hanya membantu kita lebih eling dan terkendali, tapi juga
membantu Bumi ini dan jutaan manusia yang dijadikan alas kaki
oleh industri demi pemenuhan nafsu konsumsi kita sendiri.

Lingkaran setan?
Ya. Tapi tidak berarti kita tak sanggup berubah.Selama ini kita
adalah pembeli yang berlari.
Dalam kecepatan tinggi kita bertransaksi, sabet sana sabet sini,
tanpa tahu lagi apa yang sesungguhnya kita cari.

Berhentilah sejenak. Marilah kita berjalan. ***

Oleh : Dewi Lestari (Dee),penulis buku Supernova

Oke Zone Breaking News

Iklan

Check Page Rank of any web site pages instantly:
This free page rank checking tool is powered by Page Rank Checker service